ABDISUARA.COM.||JAKARTA– Sebagai bentuk apresiasi atas komitmen Pemeritah Kota Padang Panjang terhadap pemeliharaan lingkungan khususnya pada Program Kampung Iklim (Proklim), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK) memberikan dua piagam penghargaan.
Kedua penghargaan itu yakni Piagam Pembinaan Proklim kepada Pemerintah Kota Padang Panjang tingkat kabupaten/kota di Indonesia, dan Sertifikat Proklim Utama untuk satu kelurahan di Kota Padang Panjang yaitu Kelurahan SIlaing Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat yang meliputi RT 1, 9, 13 dan 18.
Wakil Wali Kota, Drs. Asrul saat menerima penghargaan tersebut dari Menteri LHK, Prof. Siti Nurbaya di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Jumat (28/10) mengaku sangat bersyukur. Menurutnya Pemko selalu berkomitmen terhadap pemeliharaan lingkungan khususnya Proklim.
“Alhamdulillah kita bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh pihak terkait yang telah bekerja sama untuk mewujudkan pemeliharaan lingkungan di Kota Padang Panjang,” ungkap Asrul kepada Kominfo, Sabtu (28/10).
Tak hanya itu, ia juga berterima kasih kepada masyarakat khususnya di Silaing Bawah yang menerima Sertifikat Proklim Utama ini. Pasalnya berkat usaha, kebersamaan dan kerja keras masyarakat setempat, mampu mengharumkan nama Padang Panjang di tingkat nasional.
“Semoga ini bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan di tahun-tahun mendatang. Serta ke depan akan lebih banyak lagi kelurahan yang mendapatkan sertifikat Proklim dari Kemen LHK ini,” harap Asrul.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH), Alvi Sena, M.T mengatakan, Proklim ini merupakan sebuah pengakuan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah maupun kepada masyarakat karena telah melakukan adaptasi dan mitigasi lingkungan hidup.
“Kategori Proklim ini merupakan upaya yang dilakukan oleh masyarakat secara mandiri untuk melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap lingkungan hidup. Alhamdulillah selain masyarakat, Pemko juga meraih penghargaan sebagai pembina Proklim dari Kemen LHK ini,” jelasnya.
Ditambahkan Alvi Sena, adaptasi dan mitigasi lingkungan hidup yang dimaksud seperti penanganan masalah air, yaitu membuat pengairan di sawah, menanam pohon, kemudian memanfaatkan untuk kehidupan masyarakat di sekitarnya. (rifki)