Perselisihan Warga Desa Baliju dengan PTPN IV Kebun Bah Jambi AFD IV

  • Whatsapp

 

Warga sedang melakukan pembukaan akses jalan

Warga Desa Baliju Kecamatan Tanah Jawa Kab. Simalungun merasa keberatan atas penutupan akses jalan Desa yang ditutup secara sepihak oleh pihak Perusahaan PTPN IV Kebun Bah Jambi AFD IV. Atas penutupan akses jalan Desa tersebut membuat Masyarakat melakukan aksi Pembukaan akses jalan yang selama ini ditutup pada minggu 25/12/2022 di lokasi perkebunan Bah Jambi AFD VI. 

Warga merasa keberatan atas situasi saat ini, karena benar-benar menyulitkan warga khususnya anak sekolah harus berjalan memutar jauh melalui Dusun I dan Dusun II Desa Baliju. Menurut keterangan salah seorang warga yang berhasil awak media wawancarai A. Sinaga, mengatakan “bahwasannya mereka meminta untuk diberikan akses jalan Desa yang memang sebenarnya sudah dari dulu di buat untuk akses jalan umum, minimal jalan setapak yang dapat dilintasi oleh kendaraan roda dua maupun pejalan kaki” ucapnya. Agar anak sekolah dan Ibu-ibu yang ingin beraktiitas terutama bagi warga yang tidak memiliki kendaraan agar tidak terlalu jauh berjalan melintasi Dusun I dan Dusun II Sinaga menambahkan. 

A.Sinaga menambahkan selama ini kondisinya sangat memprihatinkan melihat anak sekolah harus jauh berjalan kaki untuk menuju ke sekolahnya, begitu juga Ibu-ibu yang akan berangkat ke tempat kerjanya.

Belum lagi pada saat kondisi cuaca hujan, warga harus berbasah-basahan untuk sampai ketempat tujuan masing-masing. Sungguh situasi yang sangat memprihatinkan. A. Sinaga berharap agar semua pihak peduli atas situasi ini, terkhusus kepada pihak perusahaan agar dapat memberikan solusi yang terbaik kepada Masyarakat Desa Baliju tutupnya.

Warga lain yang juga berhasil dimintai keterangannya, yang saat ini juga sebagai pengurus BKM Desa Baliju Suryanto; mengatakan “bahwasannya apabila tidak diberikan akses jalan tersebut mereka akan menghadap kantor pusat kebun Bah Jambi PTPN IV.

Pihak perusahaan yang berhasil dimintai keterangan oleh awak media R.Sinaga, yang sehari-harinya bertugas sebagai centeng atau keamanan kebun mengatakan “bahwa penutupan jalan dilakukan oleh perusahaan dikarenakan maraknya pencurian buah kelapa sawit dilokasi perkebunan, sehingga perusahaan merasa dirugikan. Akhirnya perusahaan melakukan langkah penutupan jalan tersebut. 

R. Sinaga menambahkan bila satu akses jalan ini dibuka, maka akses jalan lain yang saat ini juga sudah ditutup pasti akan diminta juga untuk dibuka oleh warga lainnya, sehingga pembukaan jalan yang diinginkan Masyarakat tampaknya masih sulit untuk dikabulkan perusahaan, tapi itu menurut saya ya..terangnya.

Menindaklanjuti situasi yang berkembang saat ini, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Babinsa Desa Baliju Serda Warsono menyampaikan “bahwasannya akan ada pertemuan antara warga Desa Baliju dengan Pimpinan perusahaan, yang nantinya akan di tentukan waktu dan tempatnya melalui surat edaran resmi dari pihak perusahaan atau pun pihak Desa Baliju, sehingga permasalahan ini dapat dituntaskan segera” terangnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *